Sabtu, 08 Maret 2014

Hipnoterapi



Hipnotherapi adalah terapi yang dilakukan pada subjek dalam kondisi Hipnosis.
Kata "Hipnosis" adalah kependekan dari istilah James Braid's (1843) "neuro-hypnotism", yang berarti "tidurnya sistem syaraf". Orang yang terhipnotis menunjukan karakteristik tertentu yang berbeda dengan yang tidak, yang paling jelas adalah mudah disugesti. Hipnotherapi sering digunakan untuk memodifikasi perilakusubjek, isi perasaan, sikap, juga keadaan seperti kebiasaan disfungsional, kecemasan, sakit sehubungan stress, manajemen rasa sakit, dan perkembangan pribadi. Secara umum mekanisme kerja hypnotherapy sangat terkait dengan aktivitas otak manusia. Aktivitas ini sangat beragam pada setiap kondisi yang diindikasikan melalui gelombang otak yang dapat diukur menggunakan alat bantu EEG (Electroenchepalograph).

Berikut diuraikan berbagai gelombang otak disertai dengan aktivitas yang terkait:
Ø  Beta ( 14 - 25 Hz)(normal);
Atensi, kewaspadaan, kesigapan, pemahaman, kondisi yang lebih tinggi diasosiasikan dengan kecemasan, ketidaknyamanan, kondisi lawan/lari

Ø  Alpha (8 – 13 Hz)(meditatif);
Relaksasi, pembelajaran super, fokus relaks, kondisi trance ringan, peningkatan produksi serotonin, kondisi pra-tidur, meditasi, awal mengakses pikiran bawah sadar (unconscious)

Ø  Theta (4 – 7 Hz)(meditatif);
Tidur bermimpi (tidur REM/Rapid Eye Movement), peningkatan produksi catecholamines (sangat vital untuk pembelajaran dan ingatan), peningkatan kreatifitas, pengalaman emosional, berpotensi terjadinya perubahan sikap, peningkatan pengingatan materi yang dipelajari, hypnogogic imagery, meditasi mendalam, lebih dalam mengakses pikiran bawah sadar (unconscious)

Ø  Delta (0,5 – 3 Hz)(tidur dalam);
Tidur tanpa mimpi, pelepasan hormon pertumbuhan, kondisi non fisik, hilang kesadaran pada sensasi fisik, akses ke pikiran bawah sadar (unconscious) dan memberikan sensasi yang sangat mendalam ketika diinduksi dengan Holosinc

SUMBER

PSIKOANALISIS



TERAPI PSIKOANALISIS (Sigmund Freud)

Psikoanalisis adalah cabang ilmu yang dikembangkan oleh Sigmund Freud dan para pengikutnya, sebagai studi fungsi dan perilaku psikologis manusia. Sigmund Freud sendiri dilahirkan diMoravia pada tanggal 6 Mei 1856 dan meninggal di London pada tanggal 23 September 1939. Pada mulanya istilah psikoanalisis hanya dipergunakan dalam hubungan dengan Freud saja, sehingga "psikoanalisis" dan "psikoanalisis" Freud sama artinya. Bila beberapa pengikut Freud dikemudian hari menyimpang dari ajarannya dan menempuh jalan sendiri-sendiri, mereka juga meninggalkan istilah psikoanalisis dan memilih suatu nama baru untuk menunjukan ajaran mereka. 

Konsep dasar teori psikoanalisis tentang kepribadian
a.      Kesadaran
Mimpi-mimpi merupakan representative simbolik dari kebutuhan, hasrat  konflik
·         Salah ucap / lupa : terhadap nama yg dikenal
·         Sugesti pascahipnotik
·         Bahan-bahan yang berasal dari teknik asosiasi bebas
·         Bahan-bahan yang berasal dari teknik proyektif

b.      Struktur Kepribadian
ü  id
Id berisikan motifasi dan energy positif dasar, yang sering disebut insting atau stimulus. Id berorientasi pada prinsip kesenangan (pleasure principle) atau prinsip reduksi ketegangan, yang merupak sumber dari dorongan-dorongan biologis (makan, minum, tidur, dll).
ü  Ego
Peran utama dari ego adalah sebagai mediator (perantara) atau yang menjembatani anatar id dengan kondisi lingkungan atau dunia luar dan berorintasi pada prinsip realita (reality principle). Dalam mencapai kepuasan ego berdasar pada proses sekunder yaitu berfikir realistic dan berfikir rasional.
ü  Super Ego
Super ego merupakan cabang dari moril atau keadilan dari kepridadian, yang mewakili alam ideal daripada alam nyata serta menuju kearah yang sempurna yang merupakan komponen kepribadian terkait dengan standar atau norma masyarakat mengenai baik dan buruk, benar dan salah.

c.       Mekanisme Pertahanan Ego
Mekanisme pertahanan ego merupakan proses mental yang bertujuan untuk mengurangi kecemasan dan dilakukan melalui dua karakteristik khusus  yaitu :
·         Tidak disadari
·         Menolak, memalsukan atau mendistorsi (mengubah) kenyataan.
Pertahanan ini dapat juga diartikan sebagai reaksi-reaksi yang tidak disadari dalam upaya melindungi diri dari emosi atau perasaan yang menyakitkan seperti cemas dan perasaan bersalah. Ego berusaha sekuat mungkin menjaga kestabilan hubungannya dengan realitas, id dan superego. Namun kecemasan begitu menguasai, ego harus berusahan mempertahankan diri. Secara tidak sadar, dia akan bertahan dengan cara memblokir seluruh dorongan-dorongan atau menciutkan dorongan-dorongan tersebut menjadi wujud yang lebih dapat diterima atau tidak terlalu mengancam.

Unsur-unsur Terapi
a.     Muncul Gangguan
Munculnya masalah/gangguan, Psikoterapi berupaya untuk memunculkan penyebab masalah atau gangguan itu muncul melalui intervensi yang ditinjau dari lingkungan, kepribadian, faktor ekonomi, afeksi, komunikasi interpesonal dan lain sebagainya. Dengan usaha lebih mengenal penyebab gangguan itu muncul klien dapat memperkuat diri agar terhindar dari resiko yang tinggi dengan modifikasi interaksi terhdap lingkungannya.
b.    Tujuan Terapi
 Membentuk kembali struktur karakter individu dengan jalan membuat kesadaran yang tak disadari didalam diri klien   Focus pada upaya mengalami kembali pengalaman masa anak-anak.
c.     Peran Terapi
·         Membantu klien dalam mencapai kesadaran diri, kejujuran, keefektifan dalam melakukan hubungan personal dalam menangani kecemasan secara realistis
·         Membangun hubungan kerja dengan klien, dengan banyak mendengar & menafsirkan
·         Terapis memberikan perhatian khusus pada penolakan klien
·         Mendengarkan kesenjangan & pertentangan pada cerita klien

Teknik-teknik Terapi
a.     Free Association
Sebuah teknik sederhana terapi psikodinamik adalah asosiasi bebas di mana pembicaraan pasien dari apa pun yang datang ke dalam pikiran mereka. Teknik ini melibatkan seorang terapis membaca daftar kata ( misalnya ibu , anak dll ) dan pasien segera merespon dengan kata pertama yang datang ke pikiran. Diharapkan bahwa fragmen kenangan direpresi akan muncul dalam proses asosiasi bebas. Freud melaporkan bahwa pasien bergaul bebasnya kadang-kadang mengalami seperti memori emosional yang intens dan jelas bahwa mereka hampir mengenang pengalaman. Ini seperti sebuah “kilas balik” dari perang atau pengalaman perkosaan. Memori stres seperti, begitu nyata rasanya seperti itu terjadi lagi, disebut abreaksi. Jika seperti memori mengganggu terjadi pada terapi atau dengan seorang teman yang mendukung dan salah satu merasa lebih baik - lega atau dibersihkan - kemudian, itu akan disebut katarsis.
b.    Analisis Tranference
Fenomena Transference merupakan perasaan (positif dan negatif) yang dikembangkan pasien untuk dokter kapasitas untukinsight. Psikoterapi singkat dan suportif digunakan untuk semua kelainan psikiatri ringan.
c.     Analisis Resisten
Freud memandang resistensi sebagai suatu dinamika yang tidak disadari yang mendorong seseorang untuk mempertahankan terhadap kecemasan. Interpretasi konselor terhadap resistensi ditujukan kepada bantuan klien untuk menyadari alasan timbulnya resistensi.
d.     Analisis Mimpi
Suatu prosedur yang penting untuk menyingkap bahan-bahan yang tidak disadari dan memberikan kepada klien atas beberapa area masalah yang tak terselesaikan

SUMBER
http://sekarayu08.blogspot.com/2014_03_01_archive.html

PENGANTAR



Pengertian Psikoterapi

Psikoterapi adalah serangkaian metode berdasarkan ilmu-ilmu psikologi yang digunakan untuk mengatasi gangguan kejiwaan atau mental seseorang. Psikoterapi yang paling berhasil ketika individu memasuki terapi sendiri dan memiliki keinginan kuat untuk berubah.  Tetapi jika anda tidak kuat dalam keinginan mengubahnya maka, perubahan akan lambat datang. Ubah berarti mengubah aspek-aspek kehidupan Anda yang tidak bekerja untuk Anda lagi, atau berkontribusi masalah atau isu yang sedang berlangsung. 

Tujuan Psikoterapi
 1. memperkuat motivasi klien untuk melakukan hal yang benar
2. mengurangi tekanan emosional
3. mengembangkan potensi klien
4. mengubah kebiasaan
5. memodifikasi struktur kognisi
6. memperoleh pengetahuan tentang diri
7. mengembangkan kemampuan berkomunikasi & hubungan interpersonal
8. meningkatkan kemampuan mengambil keputusan
 9. mengubah kondisi fisik
10. mengubah kesadaran diri.
11. mengubah lingkungan sosial

Unsur-unsur Psikoterapi
 1. Proses Interaksi 2 pihak, formal, profesional, legal, etis
2. Tujuan Perubahan kondisi psikologis individu - pribadi yang positif / optimal (afektif, kognitif, perilaku/kebiasaan)
3. Tindakan, berdasar : - ilmu (teori2), teknik, skill yang formal - assessment (data yang diperoleh melalui proses assessment – wawancara, observasi, tes, dsb)

Perbedaan Psikoterapi dengan Konseling
Menurut British Association of counseling (dalam Mappiare, 2004), konseling merupakan suatu proses bekerja dengan orang banyak, dalam suatu hubungan yang bersifat pengembangan diri, dukungan terhadap krisis, psikoterapis, bimbingan atau pemecahan masalah.
Psikoterapi merupakan interaksi sistematis klien-terapis memanfaatkan prinsip psikologis, untuk melakukan pengubahan pikiran, perasaan dan perilaku klien, dengan tujuan membantu klien mengatasi perilaku abnormal, memecahkan masalah dan atau berkembang sebagai individu.

 Pendekatan Terhadap Mental Line
Menurut J.P. Chaplin  ada beberapa pendekatan psikoterapi terhadap mental illness, yaitu :
    a. Biological
Meliputi keadaan mental organik, penyakit afektif, psikosis dan penyalahgunaan zat. Menurut Dr. John Grey, Psikiater Amerika (1854) pendekatan ini lebih manusiawi. Pendapat yang berkembang waktu itu adalah penyakit mental disebabkan karena kurangnya insulin.
    b. Psychological
Meliputi suatu peristiwa pencetus dan efeknya terhadap perfungsian yang buruk, sekuel pasca-traumatic, kesedihan yang tak terselesaikan, krisis perkembangan, gangguan pikiran dan respon emosional penuh stres yang ditimbulkan. Selain itu pendekatan ini juga meliputi pengaruh sosial, ketidakmampuan individu berinteraksi dengan lingkungan dan hambatan pertumbuhan sepanjang hidup individu.
    c. Sosiological
Meliputi kesukaran pada sistem dukungan sosial, makna sosial atau budaya dari gejala dan masalah keluarga. Dalam pendekatan ini harus mempertimbangkan pengaruh proses-proses sosialisasi yang berlatarbelakangkan kondisi sosio-budaya tertentu.
    d. Philosopic
Kepercayaan terhadap martabat dan harga diri seseorang dan kebebasan diri seseorang untuk menentukan nilai dan keinginannya. Dalam pendekatan ini dasar falsafahnya tetap ada, yakni menghagai sistem nilai yang dimiliki oleh klien, sehingga tidak ada istilah keharusan atau pemaksaan.

 Bentuk Utama Terapi
a.      Terapi Supportive
Psikoterapi suportif  (atau supresif atau non spesifik)
ü  Tujuan psikoterapi suprotif:

1.       Menguatkan daya tahan mental yang dimiliki klien.
2.       Mengembangkan mekanisme daya tahan mental yang baru dan yang lebih baik untuk mempertahankan fungsi pengontrolan diri. ( Maramis, 2005)
3.      Meningkatkan kemampuan adaptasi lingkungan (Anonym , 2001)
4.      Mengevaluasi situasi kehidupan klien, serta kekuatan dankelemahannya, untuk selanjutnya membantu klien melakukan perubahanrealistic. apa saja yang memungkinkan untuk dapat berfungsi lebih baik dari sebelumnya.(Tomb,2004)

ü  Cara-cara psikoterapi suportif antara lain sebagai berikut:

1.       Ventilasi atau (psiko-) kataris
2.       Persuasi atau bujukan (persuasion)
3.      Sugesti
4.      Penjaminan kembali ( reassurance)
5.      Bimbingan dan penyuluhan
6.      Terapi kerja
7.      Hipno-terapi dan narkoterapi
8.      Psikoterapi kelompok 
9.      Terapi prilaku

b.    Terapi Reducative
ü  Cara-cara psikoterapi reedukatif antara lain: 
1.        Terapi hubungan antar-manusia (relationship-therapy)
2.       Terapi sikap (attitude therapy)
3.       Terapi wawancara (interview therapy)
4.      Analisa dan sinthesa yang distributif (terapi psikobiologik Adolf meyer) 
5.       Konseling terapetik  
6.      Terapi case-work  
7.       Reconditioning 
8.      Terapi kelompok yang reedukatif  
9.      Terapisomatic

c.     Terapi Reconstruktive
Merupakan psikoterapi yang bertujuan untuk mencapai konflik-konflik yang letaknya dialam tak sadar, dengan usaha untuk mendapatkan perubahan yangluas daripada struktur kepribadian dan pengeluasan daripada pertumbuhan kepribadian dengan pengembangan potensi penyesuaian diri yang baru.

ü  Cara-cara psikoterapi rekonstruktif antara lain: 
1.        Psikoanalisa Freud 
2.       Psikoanalisa non-freud 
3.       Psikoterapi yang berorientasi kepada psikoanalisa


SUMBER