Konsep Sehat
Sehat yaitu suatu kondisi yang bebas dari berbagai jenis
penyakit baik secara fisik, mental, maupun sosial. Menjaga kesehatan sangatlah
penting, karna sehat itu mahal harganya, jika kita sudah terserang penyakit
maka banyak uang yang kita keluarkan kan untuk berobat. Oleh karena itu, lebih
baik mencegah dari pada mengobati. Jika kita sehat, maka aktivitas yang akan
kita kerjakan akan berjalan dengan lancer, kebalikannya apabila kita sakit,
maka aktivitas yang biasanya kita kerjakan akan terhambat dan kita pun tidak
akan konsentrasi dalam mengerjakannya.
Cara hidup sehat yaitu, sebelum makan jangan lupa cuci tangan dan sebelum tidur
jangan lupa menyikat gigi serta cuci kaki karna kesehatan manusia dipengaruhi
oleh 6 faktor yaitu makan-makanan, minuman, udara, air, olahraga teratur,
dan istirahat yang cukup, menyikat gigi 2x sehari. Pengertian
sehat menurut UU Pokok Kesehatan No. 9 tahun 1960, Bab I Pasal 2 adalah keadaan
yang meliputi kesehatan badan (jasmani), rohani (mental), dan sosial, serta
bukan hanya keadaan bebas daripenyakit, cacat, dan kelemahan. Pengertian sehat
tersebut sejalan dengan pengertian sehat menurut Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) tahun 1975 sebagai berikut: Sehat adalah suatu kondisi yang terbebas dari
segala jenis penyakit, baik fisik, mental, dan sosial.
·
Konsep Sehat berdasarkan :
1.
Dimensi
Emosi
Emosional sehat
tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan emosinya, misalnya
takut, gembira, kuatir, sedih dan sebagainya. Dan sehat emosional adalah
seseorang yang dapat menjaga atau mengontrol amarahnya ketika dia sedang kesal.
2.
Dimensi
Intelektual
Dikatakan sehat
secara intelektual yaitu jika seseorang memiliki kecerdasan dalam kategori yang
baik mampu melihat realitas. Memilki nalar yang baik dalam memecahkan masalah
atau mengambil keputusan.
3.
Dimensi
Sosial
Sehat
yang dimana orang tersebut memiliki jiwa social yang baik. Dapat Nampak baik apabila seseorang mampu berhubungan dengan orang lain atau
kelompok lain secara baik, tanpa membedakan ras, suku, agama atau kepercayan, status sosial, ekonomi, politik, dan sebagainya, serta saling toleran dan
menghargai.
4.
Dimensi
Fisik
Sehat
secara fisik yaitu sehat yang orang tersebut tidak mengalami cacat atau
sebagainya. Terwujud apabila sesorang tidak
merasa dan mengeluh sakit atau tidak adanya keluhan dan memang secara objektif
tidak tampak sakit. Semua organ tubuh berfungsi normal atau tidak mengalami
gangguan.
5.
Dimesi
Mental
Kesehatan mental
(jiwa) mencakup 3 komponen, yakni pikiran, emosional, dan spiritual.
a.
Pikiran sehat
tercermin dari cara berpikir atau jalan pikiran.
b.
Emosional sehat
tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan emosinya, misalnya
takut, gembira, kuatir, sedih dan sebagainya.
c.
Spiritual sehat
tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian,
kepercayaan dan sebagainya terhadap sesuatu di luar alam fana ini, yakni Tuhan
Yang Maha Kuasa (Allah SWT dalam agama Islam). Misalnya sehat spiritual dapat
dilihat dari praktik keagamaan seseorang.
Dengan perkataan lain,
sehat spiritual adalah keadaan dimana seseorang menjalankan ibadah dan semua
aturan-aturan agama yang dianutnya.
6.
Dimensi
Spiritual
Sehat
yang sangat penting juga sehat tidaklah hanya jasmani, sehat dalam rohani pun
juga sangat penting. Spiritual sehat terlihat dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur,
pujian, kepercayaan dan sebagainya terhadap sesuatu di luar alam fana ini, yakni
Tuhan Yang Maha Kuasa (Allah SWT dalam agama Islam). Misalnya sehat spiritual dapat dilihat dari praktik
keagamaan seseorang.
Dengan perkataan lain,
sehat spiritual adalah keadaan dimana seseorang menjalankan ibadah dan semua
aturan-aturan agama yang dianutnya.
·
Sejarah Perkembangan Kesehatan
Mental
Beratus-ratus tahun yang lalu orang menduga bahwa
penyebab penyakit mental adalah syaitan-syaitan, roh-roh jahat dan dosa-dosa.
Oleh karena itu para penderita penyakit mental dimasukkan dalam penjara-penjara
di bawah tanah atau dihukum dan diikat erat-erat dengan rantai besi yang berat
dan kuat. Namun, lambat laun ada usaha-usaha kemanusiaan yang mengadakan
perbaikan dalam menanggulangi orang-orang yang terganggu mentalnya ini.
Philippe Pinel di Perancis dan William Tuke dari Inggris adalah salah satu
contoh orang yang berjasa dalam mengatasi dan menanggulangi orang-orang yang
terkena penyakit mental. Masa-masa Pinel dan Tuke ini selanjutnya dikenal
dengan masa pra ilmiah karena hanya usaha dan praksis yang mereka lakukan tanpa
adanya teori-teori yang dikemukakan.
Masa selanjutnya adalah masa ilmiah, dimana tidak
hanya praksis yang dilakukan tetapi berbagai teori mengenai kesehatan mental
dikemukakan. Masa ini berkembang seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan
alam di Eropa.
Dorothea Dix merupakan seorang pionir wanita dalam usaha-usaha kemanusiaan berasal dari Amerika. Ia berusaha menyembuhkan dan memelihara para penderita penyakit mental dan orang-orang gila. Sangat banyak jasanya dalam memperluas dan memperbaiki kondisi dari 32 rumah sakit jiwa di seluruh negara Amerika bahkan sampai ke Eropa. Atas jasa-jasa besarnya inilah Dix dapat disebut sebagai tokoh besar pada abad ke-19. Tokoh lain yang banyak pula memberikan jasanya pada ranah kesehatan mental adalah Clifford Whittingham Beers (1876-1943). Beers pernah sakit mental dan dirawat selama dua tahun dalam beberapa rumah sakit jiwa. Ia mengalami sendiri betapa kejam dan kerasnya perlakuan serta cara penyembuhan atau pengobatan dalam asylum-asylum tersebut. Sering ia didera dengan pukulan-pukulan dan jotosan-jotosan, dan menerima hinaan-hinaan yang menyakitkan hati dari perawat-perawat yang kejam. Dan banyak lagi perlakuan-perlakuan kejam yang tidak berperi kemanusiaan dialaminya dalam rumah sakit jiwa tersebut.
Dorothea Dix merupakan seorang pionir wanita dalam usaha-usaha kemanusiaan berasal dari Amerika. Ia berusaha menyembuhkan dan memelihara para penderita penyakit mental dan orang-orang gila. Sangat banyak jasanya dalam memperluas dan memperbaiki kondisi dari 32 rumah sakit jiwa di seluruh negara Amerika bahkan sampai ke Eropa. Atas jasa-jasa besarnya inilah Dix dapat disebut sebagai tokoh besar pada abad ke-19. Tokoh lain yang banyak pula memberikan jasanya pada ranah kesehatan mental adalah Clifford Whittingham Beers (1876-1943). Beers pernah sakit mental dan dirawat selama dua tahun dalam beberapa rumah sakit jiwa. Ia mengalami sendiri betapa kejam dan kerasnya perlakuan serta cara penyembuhan atau pengobatan dalam asylum-asylum tersebut. Sering ia didera dengan pukulan-pukulan dan jotosan-jotosan, dan menerima hinaan-hinaan yang menyakitkan hati dari perawat-perawat yang kejam. Dan banyak lagi perlakuan-perlakuan kejam yang tidak berperi kemanusiaan dialaminya dalam rumah sakit jiwa tersebut.
Setelah dirawat selama dua tahun, beruntung Beers bisa
sembuh.
Di dalam bukunya ”A Mind That Found Itself”, Beers tidak hanya melontarkan tuduhan-tuduhan terhadap tindakan-tindakan kejam dan tidak berperi kemanusiaan dalam asylum-asylum tadi, tapi juga menyarankan program-program perbaikan yang definitif pada cara pemeliharaan dan cara penyembuhannya. Pengalaman pribadinya itu meyakinkan Beers bahwa penyakit mental itu dapat dicegah dan pada banyak peristiwa dapat disembuhkan pula. Oleh keyakinan ini ia kemudian menyusun satu program nasional, yang berisikan:
Di dalam bukunya ”A Mind That Found Itself”, Beers tidak hanya melontarkan tuduhan-tuduhan terhadap tindakan-tindakan kejam dan tidak berperi kemanusiaan dalam asylum-asylum tadi, tapi juga menyarankan program-program perbaikan yang definitif pada cara pemeliharaan dan cara penyembuhannya. Pengalaman pribadinya itu meyakinkan Beers bahwa penyakit mental itu dapat dicegah dan pada banyak peristiwa dapat disembuhkan pula. Oleh keyakinan ini ia kemudian menyusun satu program nasional, yang berisikan:
1. Perbaikan dalam metode pemeliharaan dan penyembuhan para
penderita mental.
2. Kampanye memberikan informasi-informasi agar orang mau
bersikap lebih inteligen dan lebih human atau berperikemanusiaan terhadap para
penderita penyakit emosi dan mental.
3. Memperbanyak riset untuk menyelidiki sebab-musabab
timbulnya penyakit mental dan mengembangkan terapi penyembuhannya.
4. Memperbesar usaha-usaha edukatif dan penerangan guna
mencegah Memperbesar usaha-usaha edukatif dan penerangan guna mencegah
timbulnya penyakit mental dan gangguan-gangguan emosi.
William James dan Adolf Meyer, para psikolog besar, sangat
terkesan oleh uraian Beers tersebut. Maka akhirnya Adolf Meyer-lah yang
menyarankan agar ”Mental Hygiene” dipopulerkan sebagai satu gerakan kemanusiaan
yang baru. Dan pada tahun 1908 terbentuklah organisasi Connectitude Society for
Mental Hygiene. Lalu pada tahun 1909 berdirilah The National Committee for
Mental Hygiene, dimana Beers sendiri duduk di dalamnya hingga akhir hayatnya.
·
Pendekatan Kesehatan Mental
1. Orientasi Klasik
Hilangnya gejala gangguan
mental, penyembuhan konflik trauma masa lalu. Terhindarnya individu dari gejala gangguan jiwa(neurosis) dan gejala
penyakit jiwa( psikosis), berupa simptom-simptom negatif yang menimbulkan rasa
tidak sehat,dan bisa mengganggu efisiensi yang biasanya tidak bisa dikuasai individu.
Kelemahan
dari Orientasi ini adalah :
a.
Simptom-simptom bisa
terdapat juga pada individu normal
b.
Rasa tidak nyaman dan
konflik bisa membuat individu berkembang dan memperbaiki diri.
c.
Sehat atau sakit tidak
bisa didasarkan pada ada atau tidaknya keluhan.
2. Penyesuaian Diri
Kemampuan menyesuaiakan diri
dg tuntutan diri sendiri & norma sosial , belajar
respon adaptif. Penyesuaian diri
(Menninger,1947) : perubahan dalam diri yang diperlukan untuk mengadakan
hubungan yang memuaskan dengan orang lain/lingkungan.
Individu bermasalah : apabila tidak mampu menyesuaikan diri terhadap tuntutan dari luar dirinya, dengan kondisi baru serta dalam mengisi peran yang baru.
Normal dalam Orientasi ini :
Individu bermasalah : apabila tidak mampu menyesuaikan diri terhadap tuntutan dari luar dirinya, dengan kondisi baru serta dalam mengisi peran yang baru.
Normal dalam Orientasi ini :
a) Normal secara statistik : yaitu apa adanya.
b) Normal secara normatif : individu bertingkah laku sesuai
budaya setempat.
3. Pengembangan Potensi
Pengetahuan dan perbuatan yang tujuannya untuk mengembangkan
dan memanfaatkan segala potensi dan bkat yang ada semaksimal mungkin sehingga
membawa pada kebahagiaan diri dan orang lain serta terhindar dari gangguan
penyakit jiwa. Tokohnya:
Maslow. Allport,Rogers, Fromm.
Kriteria mental sehat dalam orientasi ini :
a. Punya pedoman normatif pribadi( bisa memilih apa yang baik dan menolak yang buruk)
b. Menunjukan otonomi independen , mawas diri dalam mencari
nilai-nilai pedoman.
·
Teori kepribadian sehat
menurut :
1. Aliran Psikoanalisa
Psikolanalisa merupakan salah satu aliran besar dalam dunia
psikologi, pencetus awalnya adalah Sigmund Freud, berikut ini akan dijabarkan teori psikoanalisa dari Sigmund Freud dan kemudian
mengaitkannya dengan kepribadian yang sehat.
Sepanjang masa hidupnya, Freud adalah seorang yang
produktif. Meskipun ia dianggap sosok yang kontroversial dan banyak tokoh yang
berseberangan dengan dirinya, Freud tetap diakui sebagai salah seorang
intelektual besar. Pengaruhnya bertahan hingga saat ini, dan tidak hanya pada
bidang psikologi, bahkan meluas ke bidang-bidang lain. Karyanya, Studies in
Histeria (1875) menandai berdirinya aliran psikoanalisa, berisi ide-ide dan
diskusi tentang teknik terapi yang dilakukan oleh Freud.
Pemikiran dan teori
1. Freud membagi mind ke dalam consciousness, preconsciousness
dan unconsciousness . Dari ketiga aspekkesadaran, unconsciousness adalah yang
paling dominan dan paling penting dalam menentukan perilaku manusia (analoginya
dengan gunung es). Di dalam unsconscious tersimpan ingatan masa kecil, energi
psikis yang besar dan instink. Preconsciousness berperan sebagai jembatan
antara conscious dan unconscious, berisi ingatan atau ide yang dapat diakses
kapan saja. Consciousness hanyalah bagian kecil dari mind, namun satu-satunya
bagian yang memiliki kontak langsung dengan realitas.Freud mengembangkan konsep
struktur mind di atas dengan mengembangkan “mind apparatus”, yaitu yang dikenal
dengan struktur kepribadian Freud dan menjadi konstruknya yang terpenting,
yaitu id , ego, super ego
Id (Das es)
Yaitu aspek biologis adalah
struktur paling mendasar dari kepribadian, seluruhnya tidak disadari dan
bekerja menurut prinsip kesenangan, tujuannya pemenuhan kepuasan yang segera.
Das es = System der unbewussten. Das es merupakan dunia batin atau subjektif
manusia, dan tidak mempunyai hubungan langsung dengan dunia objektif. Das es
berisikan hal hal dibawa sejak lahir, termasuk instink. Pedoman dalam
berfungsinya das es ialah menghindarkan diri dari ketidak enakan dan mengejar
keenakan (prinsip kenikmatan / prinsip keenakan)
Ego (Das Ich)
Yaitu aspek psikologis. Berkembang
dari id, struktur kepribadian yang mengontrol kesadaran dan mengambil keputusan
atas perilaku manusia. Superego berkembang dari ego saat manusia mengerti nilai
baik buruk dan moral. Das Ich : system der Bewussten vorbewussten. Timbul
karena kebutuhan organisme untuk berhubungan secara baik dengan dunia kenyataan
( realitat ). Prinsip kenyataan / prinsip realitas ( realitatsprinzip, the
realityprinciple ) dan bereaksi dengan proses sekunder ( sekundar vorgang ,
secomdary process ).
Superego (Das ueber ich)
Yaitu aspek sosiologis.
Merefleksikan nilai-nilai sosial dan menyadarkan individu atas tuntutan moral.
Apabila terjadi pelanggaran nilai, superego menghukum ego dengan menimbulkan
rasa salah. Das ueber ich fungsi pokok : menentukan apakah sesuatu benar atau
salah, pantas atau tidak, susila atau tidak, dan demikian pribadi dapat
bertindak sesuai dengan moral masyarakat.Conscientia : menghukum orang dengan
memberikan rasa dosa. Ich Ideal adalah menghadiahi orang dengan rasa bangga
akan dirinya.
Keperibadian yang normal (sehat) :
1)
Kepribadian yang sehat menurut Freud adalah jika individu bergerak menurut
pola perkembangan yang ilmiah.
2)
Hasil dari belajar dalam mengatasi tekanan dan kecemasan.
3) Kesehatan mental yang baik adalah hasil dari keseimbangan antara kinerja
super ego terhadap id dan ego. Prayitno (1998:42)
2. Aliran Behavioristik
Behaviorisme muncul sebagai kritik lebih lanjut dari
strukturalisme Wundt. Meskipun didasari pandangan dan studi ilmiah dari Rusia,
aliran ini berkembang
di AS, merupakan lanjutan dari
fungsionalisme.
Prinsip dasar behaviorisme:
1) Perilaku nyata dan terukur memiliki makna tersendiri,
bukan sebagai perwujudan dari jiwa atau mental yang abstrak
2) Aspek mental dari kesadaran yang tidak memiliki bentuk
fisik adalah pseudo problem untuk sciene, harus dihindari.
3) Penganjur utama adalah Watson : overt, observable
behavior, adalah satu-satunya subyek yang sah dari ilmu psikologi yang benar.
4) Dalam perkembangannya, pandangan Watson yang ekstrem ini
dikembangkan lagi oleh para behaviorist dengan memperluas ruang lingkup studi
behaviorisme dan akhirnya pandangan behaviorisme juga menjadi tidak seekstrem
Watson, dengan mengikutsertakan faktor-faktor internal juga, meskipun fokus pada
overt behavior tetap terjadi.
5) Aliran behaviorisme juga menyumbangkan metodenya yang
terkontrol dan bersifat positivistik dalam perkembangan ilmu psikologi.
6) Banyak ahli (a.l. Lundin, 1991 dan Leahey, 1991) membagi
behaviorisme ke dalam dua periode, yaitu behaviorisme awal dan yang lebih
belakangan.
3. Aliran Humanistik
Istilah psikologi humanistik (Humanistic Psychology)
diperkenalkan oleh sekelompok ahli psikologi yang pada awal tahun 1960-an
bekerja sama di bawah kepemimpinan Abraham Maslow dalam mencari alternatif dari
dua teori yang sangat berpengaruh atas pemikiran intelektual dalam psikologi.
Kedua teori yang dimaksud adalah psikoanalisis dan behaviorisme. Maslow
menyebut psikologi humanistik sebagai “kekuatan ketiga” (a third force) karena
humanistik muncul sebagai kritik terhadap pandangan tentang manusia yang
mekanistik alabehaviorisme dan pesimistik ala psikoanalisa.
Kepribadian yang sehat menurut humanistic, perilaku yang
mengarah pada aktualisasi diri:
1) Menjalani hidup seperti seorang anak, dengan penyerapan
dan konsentrasi sepenuhnya.
2) Mencoba hal-hal baru ketimbang bertahan pada cara-cara
yang aman dan tidak berbahaya.
3) Lebih memperhatikan perasaan diri dalam mengevaluasi
pengalaman ketimbang suara tradisi, otoritas, atau mayoritas.
4) Jujur; menghindari kepura-puraan dalam “bersandiwara”.
5) Siap menjadi orang yang tidak popular bila mempunyai
pandangan sebagian besar orang.
6) Memikul tanggung jawab.
7) Bekerja keras untuk apa saja yang ingin dilakukan.
8) Mencoba mengidentifikasi pertahanan diri dan memiliki
keberanian untuk menghentikannya.
4. Pendapat Allport
Memahami dan menjelaskan perkembangan proplum sebagai dasar
perkembangan kepribadian yang sehat. Gambaran kodrat manusia yang diutaran Allport
adalah positif, penuh harapan, dan menyanjung-nyanjung.
Allport lebih optimistis tentang kodrat manusia daripada
Freud, dan ia memperlihatkan suatu keharuan yang luar biasa terhadap manusi,
sifat-sifatnya yang tampaknya bersumber pada masa kanak-kanaknya. Seperti di
kemukakan, pandangan-pandangan pribadi dan profesional dari Allport adalah
positif, penuh harapan, dan menyanjung-nyanjung. Karena itu salah satu
pendekatan yang berguna terhadap pemahaman segi pandangan psikologis Allport
adalah mengemukakan tema-tema pokok dari teorinya tentang kepribadian dan
menunjukkan bagaimana tema-tema itu berbeda dari apa yang terdapat pada Freud.
Allport tidak percaya bahwa orang-orang yang matang dan sehat dikontrol dan dikuasai oleh kekuatan-kekuatan tak sadar kekuatan-kekuatan yang tidak dapat dilihat dan dipengaruhi. Orang-orang yang sehat tidak didorong oleh konflik-konflik tak sadar dan tingkah lakumereka tidak ditentukan oleh setan-setan yang ada jauh dalam mereka.
Allport tidak percaya bahwa orang-orang yang matang dan sehat dikontrol dan dikuasai oleh kekuatan-kekuatan tak sadar kekuatan-kekuatan yang tidak dapat dilihat dan dipengaruhi. Orang-orang yang sehat tidak didorong oleh konflik-konflik tak sadar dan tingkah lakumereka tidak ditentukan oleh setan-setan yang ada jauh dalam mereka.
Kepribadian-kepribadian yang matang tidak dikontrol oleh
trauma-trauma dan konflik-konflik masa kanak-kanak. Orang-orang yang sehat
dibimbing dan diarahkan oleh masa sekarang dan oleh intensi-intensi ke arah
masa depan dan antisipasi-antisipasi masa depan. Pandangan orang yang sehat
adalah ke depan, kepada peristiwa-peristiwa kontemporer dan peristiwa-peristiwa
yang akan datang dan tidak mundur kembali kepada peristiwa-peristiwa masa
kanak-kanak. Segi pandangan yang sehat ini memberi jauh lebih banyak kebebasan
dalam memilih dan bertindak. Karena Allport mengetahui perbedaan-perbedaan
antara manusia yang neurotis dan manusia yang sehat ini, maka dia lebih suka
mempelajari hanya orang-orang dewasa yang matang.
Tujuh criteria kepribadian
yang matang :
1. Perluasan perasaan diri
2. Hubungan diri yang hangat
dengan orang-orang lain
3. Keamanan emosional
4. Persepsi realistis
5. Keterempilan-keterampilan
dan tugas-tugas
6. Pemahaman diri
7. Filsafat hidup yang
mempersatukan
5. Pendapat Rogers
Rogers lrebih suka bekerja
dengan individu-individu yang terganggu yang mencari bantuan untukmengubah
kepribadian mereka. Menurut Rogers, manusia yang rasional dan sadar tidak
terkontrol oleh peristiwa-peristiwa masa kanak-kanak.
Pertama orang yang sehat secara psikologis akan lebih mudah
beradaptasi.
Karena orang psikologis bisa melihat
dan menilai sifat-sifat seeorang maka dari itu dia mudah beradaptasi
Kedua manusia –manusia masa depan akan lebih terbuka atas
pengalaman-pengalaman mereka, manusia masa depan akan lebih mendengar dirinya
dan memperhatikan perasaan bahagia, marah,kecewa,ketakutan, dan kelembutan
mereka
Ketiga dari manusia masa depan adalah kecenderungan
untuk hidup sepenuhnya pada masa sekarang. Merujuk kecenderungan untuk hidup
pada masa sekarang sebagai kehidupan eksistensial. Manusia masa depan tidak
mempunyai kebutuhan untuk menipu diri mereka sendiri ataupun alasan untuk
mencoba membuat orang lain kagum.
Keempat manusia masa depan akan tetap percaya terhadap
kemampuan diri mereka untuk merasakan hubungan yang hamonis dengan orang lain.
Kelima manusia masa depan akan lebih terintegrasi,
lebih utuh, anpa batasan-batasan buatan antara proses kognitif yang dilakukan
secara sadar ataupun yang tidak.
Keenam, manusia masa depan mempunyai kepercayaan pada
kemanusiaan. Mereka tidak akan menyakiti orang lain hanya untuk kepentingan
pribadi peduli pada orang lain dan akan siap
membantu apabila diperlukan akan mengalami kemarahan, tetapi dapat dipercaya bahwa mereka tidak akan
menyerang secara tidak asuk akal melawan orang lain serta akan merasa agresi,
tetapi akan mengalihkannya kea rah yang sepatutnya .
Terakhir, karena manusia masa depan terbuka dengan
semua pengalaman, mereka akan lebih menikmati kekayaan hidup dri pada orang
lain. Mereka tidak mendistori stimulus internal ataupun menahan emosi mereka
.
Rogers meberikan lima sifat orang yang berfungsi
sepenuhnya :
a.
Keterbukaan pada pengalaman
b. Kehidupan eksistensial
c.
Kepercayaan terhadap organism sendiri
d. Perasaan bebas
e.
Kreatifitas
6. Pendapat Abraham Maslow
Tujuan yang menantang dari
Maslow adalah mempelajari beberapa banyak potensi yang kita miliki untuk
perkembangan dan pengungkapan manusia yang penuh. Dalam pandangan Maslow, semua
manusia memiliki perjuangan atau kecenderungan yang di bawa sejak lahir untuk
mengaktualisasikan diri. Maslow menulis tentang
manusia yang sehat secara psikiatris:
"Pertama dan yang paling penting adalah keyakinan yang kuat bahwa manusia memiliki kodratnya sendiri yang hakiki. Kedua, terkandung suatu konsepsi bahwa perkembangan yang benar-benar sehat, normal dan yang dicita-citakan terjadi dalam bentuk mengaktualisasikan kodrat ini, memenuhi potensi-potensi ini."
Individu yang sehat adalah individu yang berhasil mengembangkan cintanya, bukan lagi diarahkan ke dalam diri sendiri, tetapi bisa diperluas pada orang-orang lain. Individu yang sehat melihat pertumbuhan dan perkembangan orang lain menjadi sama pentingnya pertumbuhan dan perkembangan diri sendiri. Maslow menempatkan rasa tanggung jawab pada orang lain melalui hierarki kebutuhannya, terutama pada kebutuhan untuk mencintai dan dicintai serta kebutuhan untuk mendapatkan penghargaan. Maslow juga menyatakan bahwa pertumbuhan psikologis akan menghasilkan kesehatan psikologis, sedangkan orang yang gagal bertumbuh dengan sendirinya akan mengalami gejala patologi baik mental maupun fisik.
"Pertama dan yang paling penting adalah keyakinan yang kuat bahwa manusia memiliki kodratnya sendiri yang hakiki. Kedua, terkandung suatu konsepsi bahwa perkembangan yang benar-benar sehat, normal dan yang dicita-citakan terjadi dalam bentuk mengaktualisasikan kodrat ini, memenuhi potensi-potensi ini."
Individu yang sehat adalah individu yang berhasil mengembangkan cintanya, bukan lagi diarahkan ke dalam diri sendiri, tetapi bisa diperluas pada orang-orang lain. Individu yang sehat melihat pertumbuhan dan perkembangan orang lain menjadi sama pentingnya pertumbuhan dan perkembangan diri sendiri. Maslow menempatkan rasa tanggung jawab pada orang lain melalui hierarki kebutuhannya, terutama pada kebutuhan untuk mencintai dan dicintai serta kebutuhan untuk mendapatkan penghargaan. Maslow juga menyatakan bahwa pertumbuhan psikologis akan menghasilkan kesehatan psikologis, sedangkan orang yang gagal bertumbuh dengan sendirinya akan mengalami gejala patologi baik mental maupun fisik.
7. Pendapat Erik From
From
memberikan suatu gambaran jelas tentang kepribadian yang sehat. Orang yang
mencintai sepenuhnya, kreatif, memiliki kemampuan –kemampuan yang sangat
berkembang dan mengamati dunia dan diri secara objektif. Fromm melihat
kepribadian hanya sebagai suatu produk kebudayaan. Karena itu dia percaya bahwa
kesehatan jiwa harus di definisikan menurut bagaimana baiknya masyarakat
menyesuaikan diri dengan kebutuhan-kebutuhan dasar semua individu-individu
menyesuaikan diri dengan masyarakat.Karena itu kesehatan psikologis tidak
begitu banyak merupakan usaha individu jika di bandingkan dengan usaha
masyarakat.Faktor kunci ialah bagaimana suatu masyarakat memuaskan secukupnya
kebutuhan-kebutuhan manusia.
Suatu
masyarakat yang tidak sehat atau sakit menciptakan permusuhan, kecurigaan, ketidakpercayaan
dalam anggota-anggotanya, dan merintangi pertumbuhan penuh dari setiap
individu.Suatu masyarakat yang sehat membiarkan anggota-anggotanya
mengembangkan cinta satu sama lain,menjadi produktif dan kreatif,mempertajam
dan memperhalus tenaga pikiran dan objektivitasnya dan mempermudah timbulnya
individu-individu yang berfungsi sepenuhnya.
Fromm percaya
bahwa kita semua memiliki suatu perjuangan yang melekat pada diri kita untuk
kesehatan dan kesejahteraaan emosional,suatu kecenderungan bawaan untuk
kehidupan yang produktif,untuk keharmonisan dan cinta. Dengan adanya
kesempatan, kecenderungan yang diwariskan ini akan mekar, yang membiarkan kita
berkembang untuk menggunakan sepenuh-penuhnya potensi kita.Tetapi apabila
kekuatan-kekuatan sosial mencampuri kecenderungan kodrati untuk pertumbuhan,
akibatnya ialah tingkah laku irasional dan neurotis, masyarakat-masyarakat yang
sakit menghasilkan orang-orang yang sakit.
Menurut
fromm,kita adalah makhluk yang unik dan kesepian .Sebagai akibat evolusi kita
dari binatang-binatang yang lebih rendah,kita tidak lagi bersatu dengan alam, kita
telah mengatasi alam.Tidak seperti tingkah laku binatang, tingkah laku kita
tidak terikat pada mekanisme-mekanisme instinktif.Akan tetapi perbedaan yang sangat
penting antara manusia dan binatang yang lebih rendah terletak pada kemampuan
kita akan kesadaran diri,pikiran,daya khayal.Manusia mengetahui,kita mengetahui
bahwa kita akhirnya tak berdaya,kita akan mati,dan kita terpisah dari
binatang-binatang lain dan dari alam.
Masalah dasar yang menantang kita semua adalah
menemukan suatu pemecahan terhadap dikotomi-dikotomi dalam eksistensi kita dan
menemukan bentuk-bentuk baru dan kesatuan dengan alam,dengan orang-orang
lain,dan dengan diri kita.Seluruh eksistensi manusia ditentukan oleh pilihan
yang tak terelakan antara”regresi dan progresi,antara kembali pada eksistensi
binatang dan sampai pada eksistensi manusia”.
From mengemukakan 5 kebutuhan yang berasal dari
dikotomi kebebasan dan keamanan.
1.
Hubungan
2.
Transedensi
3.
Berakar
4.
Perasaan Identitas
5.
Kerangka Orientasi
Refrensi
- http://mengerjakantugas.blogspot.com/2009/05/pengertian-sehat.html
- http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/11/pendekatan-kesehatan-mental/
- Buku Psikologi Pertumbuhan