4. Manusia dan Pandangan Hidup
4.1 Pengertian Pandangan Hidup dan Ideology
a. Pengertian Ideologi
Ideologi berasal dari kata idea (Inggris), yang artinya gagasan, pengertian. Kata kerja Yunani oida = mengetahui, melihat dengan budi. Kata Idea yang berasal dari bahasa Yunani logos yang artinya pengetahuan.
Jadi Ideologi mempunyai arti pengetahuan tentang gagasangagasan, pengetahuan tentang ide-ide, science of ideas atau ajaran tentang pengertian-pengertian dasar. Dalam pengertian sehari-hari menurut Kaelan “ideaĆ¢€” disamakan artinya dengan citacita.
Dalam perkembangannya terdapat pengertian Ideologi yang dikemukakan oleh beberapa ahli. Istilah Ideologi pertama kali dikemukakan oleh Destutt de Tracy seorang Perancis pada tahun 1796. Menurut Tracy ideologi yaitu “science of idea”, suatu program yang diharapkan dapat membawa perubahan institusional dalam masyarakat Perancis.
Dalam perkembangannya terdapat pengertian Ideologi yang dikemukakan oleh beberapa ahli. Istilah Ideologi pertama kali dikemukakan oleh Destutt de Tracy seorang Perancis pada tahun 1796. Menurut Tracy ideologi yaitu “science of idea”, suatu program yang diharapkan dapat membawa perubahan institusional dalam masyarakat Perancis.
b. Pengertian Pandangan Hidup
Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup bersifat kodrati. Pandangan hidup artinya pendapat pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya. Pandangan hidup dasarnya mempunyai unsure – unsure yaitu cita – cita, kebajikan, usaha, keyakinan / kepercayaan.
Akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari:
1. Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
2. Pandangan hidup yang berupa ideology yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada Negara tersebut.
3. Pnadangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relative kebenarannya.
3.2 Cita-Cita
Biasanya pertanyaan ” Apa cita-citamu?” ditanyakan kepada anak- anak, murid SD, SMP, SMA, karena mereka masih menempuh pendidikan umum, dan perlu disadarkan “mau menjadi apa nanti” agar mereka bisa melakukan persiapan- persiapan . Pertanyaan itu jarang ditujukan kepada mahasiswa, karena mahasiswa sedang menempuh pendidikan di jurusan yang dipilihnya dalam rangka meraih cita- cita. Tapi pertanyaan itu tak pernah ditujukan kepada karyawan, orang kantoran atau pebisnis. Mungkin karena mereka dianggap sudah berhasil meraih cita- citanya, atau paling- paling yang ditanyakan adalah ” apa cita-citamu dulu?”. Rasanya lucu menanyakan cita- cita pada orang yang sudah punya karier, bahkan sudah sukses dalam kariernya. Entah itu sesuai atau tidak dengan cita- cita awal mereka di masa lalu. Berapa banyak sih orang yang berhasil meraih cita- citanya?
Seharusnya cita- cita itu bukan hanya milik orang- orang muda. Apa salahnya orang tua punya cita- cita? Apa salahnya seorang engineer, manager, direktur atau pedagang punya cita- cita ? Mau jadi apa aku? Pertanyaan itu masih pantas diajukan orang- orang yang sudah menempuh separuh perjalanan usianya. Tentu saja mungkin cita- cita itu akan sangat berbeda dengan cita- cita sewaktu kita baru saja menapak usia awal, tapi cita- cita adalah tujuan. Dan kita butuh tujuan agar hidup selalu bermakna. Dan tak pernah ada kata terlambat untuk memulai sesuatu yang baru. Jika ada yang menanyakan apa cita- citaku, aku masih bisa menjawabnya.
Karena aku masih punya angan- angan, masih punya cita- cita.
3.3 Kebajikan
Karena aku masih punya angan- angan, masih punya cita- cita.
3.3 Kebajikan
Kebajikan adalah nilai luhur dari kehidupan sedangkan dosa bagaikan titik hitam yang merosakkan pandangan. Namun kadangkala disebabkan nafsu, iman menjadi buta sehingga seseorang itu cinta kepada dosa dan menganggap bahawa segala sesuatu itu adalah wajar belaka.
Islam tidak memandang manusia bagaikan malaikat tanpa kesalahan dan dosa sebagaimana Islam tidak membiarkan manusia berputus asa dari memohon keampunan daripada Allah SWT, biar betapa besar pun dosa yang telah dilakukan itu. Rasulullah SAW sendiri pernah bersabda yang maksudnya: “Setiap anak Adam pernah berbuat kesalahan/dosa dan sebaik-baik orang yang berbuat dosa adalah mereka yang bertaubat (dari kesalahan tersebut).” Manusia tidak akan sedar bahawa dirinya menanggung dosa, kecuali orang-orang soleh yang sentiasa mengingati mati sedangkan mati itu tidak mengenal ketika dan usia seseorang. Oleh itu kita dituntut supaya sentiasa beristighfar dan bersifat dengan sifat-sifat mahmudah serta malu untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang dilarang sehingga mencemarkan maruah diri, keluarga, agama, bangsa dan negara.
3.4 Usaha Perjuangan
Usaha /perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak/ilmumaupun denan tenaga/jasmani, atau dengan kedua-duanya. Kerja keras pada dasarnya menghargai dan meningkatkanharkat dan martabat manusia. Untuk bekerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan, karena kemampuan terbatas timbulperbedaan tingkat kemakmuran antara manusia satu dan manusia lainnya
3.5 Keyakinan atau Kepercayaan
Keyakinan/kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan. MenurutProf.Dr.Harun Nasution, ada 3 aliran filsafat yaitu:
a. aliran naturalisme
Hidup manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi. Kekuatangaib itu dari nature, dan itu dari Tuhan. Tetapi yang tidak percaya pada Tuhan, nature itulah yang tertinggi. Alirannaturalisme berisikan spekulasi mungkin ada Tuhan mungkin juga tidak ada
b. aliran intelektualisme
Dasar aliran ini adalah logika/akal. Manusia mengutamakan akal. Dengan akal manusia berpikir,mana yang benar menurut akal itulah yang baik, walaupun bertentangan dengan kekuatan hati nurani. Manusia yakinbahwa dengan kekuatan piker (akal) kebajikan itu dapat dicapai dengan sukses. Dengan akal diciptakan teknologi,teknologi adalah alat Bantu mencapai kebajikan yang maksimal, walaupun mungkin teknologi memberi akibat yangbertentangan dengan akal. Apabila aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka keyakinan manusia itu bermuladari akal. Jadi pandangan hidup ini dilandasi oleh keyakinan kebenaran yang diterima akal. Benar menurut akal itulah yang baik. Manusia yakin bahwa kebajikan hanya dapat diperoleh dengan akal (ilmu dan teknologi. Kebebasan akal lebih ditekankan pada setiap individu. Karena ituindividu yang berakal (berilmu dan berteknologi) dapat menguasai individu yang berpikir rendah (bodoh).
c. aliran gabungan
. Dasar aliran ini idalah kekuatan gaib dan juga akal. Kekuatan gaib artinya kekuatan yang berasal dariTuhan, percaya adanya Tuhan sebagai dasar keyakinan. Sedangkan akal adalah dasar kebudayaan, yang menentukanbenar tidaknya sesuatu. Segala sesuatu dinilai dengan akal, baik sebagai logika berpikir maupun sebagai rasa (hati nurani).Jadi apa yang benar menurut logika berpikir juga dapat diterima oleh hati nurani. Apabial aliran ini dihubungkan denganpandangan hidup, maka akan timbil dua kemungkinan pandangan hidup. Apabila keyakinan lebih berat didasarkan padalogika berpikir, sedangkan hati nurani dinomorduakan, kekuatan gaib dari Tuhan diakui adanya tetapi tidak menentukan,dan logika berpikir tidak ditekankan pada logika berpikir individu, melainkan logika berpikir kolektif (masyarakat),pandangan hidup ini disebut sosialisme. Apabila dasar keyakinan itu kekuatan gaib dari Tuhan dan akal, kedua-duanya mendasari keyakinan secara berimbang, akan dalam arti baik sebagia logika berpikir maupun sebagai daya rasa (hatinurani), logika berpikir baik secara individual maupun secara kolektif panangan hidup ini disebut sosialisme-religius.Kebajikan yang dikehendaki adalah kebajikan menurut logika berpikir dan dapat diterima oleh hati nurani, semuanya ituberkat karunia Tuhan.
3.6 Langkah-Langkah Berpandangan Hidup Yang BaiK
Manusia pasti mempunyai pandangan hidup walau bagaimana bentuknya. Akan tetapi yang terpenting, kita seharusnya mempunyai langkah-langkah berpandangan hidup ini.
Langkah-langkah berpandangan hidup yang baik :
1. mengenal
2. mengerti
3. menghayati
4. meyakini
5. mengabdi
6. mengamankan
1. mengenal
2. mengerti
3. menghayati
4. meyakini
5. mengabdi
6. mengamankan
Sumber:
http://umum.kompasiana.com/2010/05/03/cita-cita/
http://www.scribd.com/doc/65630012/26/Usaha-perjuangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar