§
Pengertian Kekuasaan
Kekuasaan adalah
kewenangan yang didapatkan oleh seseorang atau kelompok guna menjalankan
kewenangan tersebut sesuai dengan kewenangan yang diberikan, kewenangan tidak
boleh dijalankan melebihi kewenangan yang diperoleh atau kemampuan seseorang
atau kelompok untuk memengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai
dengan keinginan dari pelaku (Miriam Budiardjo,2002) atau Kekuasaan merupakan
kemampuan memengaruhi pihak lain untuk berpikir dan berperilaku sesuai dengan
kehendak yang memengaruhi (Ramlan Surbakti,1992).
§
Jelaskan
sumber-sumber kekuasaan
Adapun
sumber kekuasaan itu sendiri ada 3 macam,yaitu:
1.
Kekuasaan
yang bersumber pada kedudukan
a)
Kekuasaan
formal atau Legal (French & Raven 1959)
Contohnya komandan tentara, kepala dinas,
presiden atau perdana menteri. Kendali atas sumber dan ganjaran (French
& Raven 1959). Majikan
yang menggaji karyawannya, pemilik sawah yang mengupah buruhnya,
kepala suku atau kepala kantor yang dapat memberi ganjaran kepada anggota atau
bawahannya.
b)
Kendali
atas hukum (French & Raven 1959)
Kepemimpinan yang didasarkan pada rasa takut.
Contohnya perman-preman yang memunguti pajak dari pemilik toko. Para pemilik
toko mau saja menuruti kehendak para preman itu karena takut mendapat perlakuan
kasar. Demikian pula anak kelas satu SMP yang takut pada senior kelas3 yang
galak dan suka memukul sehingga kehendak seniornya itu selalu dituruti.
c)
Kendali
atas informasi (Pettigrew, 1972)
Siapa yang menguasai informasi dapat menjadi
pemimpin. Contohnya orang yang paling tahu jalan diantara serombongan pendaki
gunung yang tersesat akan menjadi seorang pemimpin. Ulama akan menjadi pemimpin
dalam agama. Ilmuan menjadi pemimpin dalam ilmu pengetahuan.
d)
Kendali
ekologik (lingkungan)
Sumber kekuasaan ini dinamakan
juga perekayasaan situasi .
• Kendali atas
penempatan jabatan.
Seorang atasan atau manager mempunyai
kekuasaan atas bawahannya karena ia boleh menentukan posisi anggotanya.
• Kendali atas tata
lingkungan.
Kepala dinas tata kota berhak memberi
izin bangunan. Orang-orang ini menjadi pemimpin karena kendalinya atas penataan
lingkungan.
2.
Kekuasaan
yang bersumber pada kepribadian.
Berasal
dari sifat-sifat pribadi.
a)
Keahlian
atau keterampilan (French & Raven 1959)
Contohnya pasien-pasien di rumah sakit
menganggap dokter sebagai pemimpin karena dokterlah yang dianggap sebagai ahli
untuk menyembuhkan penyakitnya.
b)
Persahabatan
atau kesetiaan (French & Raven 1959)
Sifat dapat bergaul, setia kawan atau setia
kepada kelompok dapat merupakan sumber kekuasaan sehingga seseorang dianggap
sebagai pemimpin. Contohnya pemimpin yayasan panti asuhan dipilih karena
memiliki sifat seperti Ibu Theresa.
c)
Karisma
(House,1977)
Ciri kepribadian yang menyebabkan timbulnya
kewibawaan pribadi dari pemimpin juga merupakan salah satu sumber kekuasaan
dalam proses kepemimpinan.
3.
Kekuasaan
yang bersumber pada politik
a)
Kendali
atas proses pembuatan keputusan (Preffer & Salanick, 1974)
Ketua menentukan apakah suatu keputusan akan
di buat dan dilaksanakan atau tidak.
b)
Koalisi
(stevenson, pearce & porter 1985)
Ditentukan hak dan wewenang untuk membuat
kerjasama dalam kelompok.
c)
Partisipasi
(Preffer, 1981)
Pempimpin yang mengatur pastisipasi dari
masing-masing anggotanya.
d)
Institusionalisasi
Pempimpin agama menikahkan suami istri.
Notaris atau hakim menentapkan berdirinya suatu perusahaan.
§
Jelaskan
Unsur-unsur kekuasaan
1. Wewenang
Mengenai peranan atas posisi yang
resmi atau adanya hak, ada kejelasan dan ada surat yang pasti. Wewenang dapat bersifat formal maupun informal.
Wewenang yang bersifat informal biasanya untuk mendapatkan kerjasama yang baik
dengan bawahannya.
Contoh : hubungan pembantu rumah tangga dengan majikannya pembantu rumah tangga
melaksanakan perintah-perintah yang diperintahkan majikannya serta memberikan
tenaganya untuk membantu pekerjaan rumah tangga majikannya dan di pihak
majikannya yang mempunyai wewenang untuk memerintah agar pekerjaan rumah
tangganya dapat berjalan dengan baik sehingga dapat mencapai tujuan
tertentu
2.
Paksaan
Adanya ancaman yang tidak di inginkan kekuasaan yang bersifat ilegal atau tidak
resmi Contoh : seorang preman yang sering menganggu
dan memalak seseorang dengan cara Paksa.
3. Manipulatif
Merupakan kekuasaan yang bersifat licik yang dapat menipu atau mempengaruhi
orangmlain agar
seseorang dapat tertarik padanya. sebuah titik dimana kita berusaha“melebihkan”
atau “mengurangkan” sesuatu, sehingga tidak tampak seperti keadaan nyatanya.
4. Kerjasama
Kerjasama adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara individu atau kelompok
untuk mencapai
suatu tujuan
5.
Upah dan prestasi kerja
prestasi kerja dari setiap karyawan perlu dinilai. Oleh karena itu penilaian prestasi kerja adalah
proses melalui mana organisasi organisasi
mengevaluasi atau menilai prestasi kerja.
4.
Jelaskan
bentuk-bentuk kekuasaan menurut Feench & Raven
Ada lima bentuk kekuasaan menurut French
and Raven (1960). Diantaranya Coersive Power, Insentive Power, Legitimate
Power, Expert Power dan Referent Power.
1)
Coersive Power merupakan suatu
kekuatan untuk memaksa seseorang untuk melakukan sesuatu yang mungkin melawan
kehendak mereka. Dari sisi si pemegang kekuasaan (A), ia mempunyai kekuasaan
untuk memaksa orang lain agar mereka merasa takut. Pemaksaan juga merupakan
kekuatan utama semua pemerintah. Dalam kehidupan sehari-hari contohnya adalah
ketika seorang dosen membuat peraturan kepada mahasiswanya. Mahasiswa tersebut
harus masuk kelas minimal 10 kali dalam periode 1 semester jika tidak maka
dosen tersebut tidak akan memberikan nilai aman kepada mahasiswa tersebut. Atau
dapat juga ketika dosen tersebut mempunyai peraturan dimana mahasiswa harus
datang tepat waktu. Keterlambatan maksimal 15 menit. Jika lewat dari jam
tersebut ia tidak boleh mengikuti mata kuliah tersebut hari itu. Dan apabila
telah 3 kali terlambat atau tidak masuk kelas maka ia tidak boleh mengikuti
mata kuliah tersebut selama semester itu atau dengan kata lain nilainya E. Hal
tersebut termasuk coersive power dari si A (dosen) kepada si B (mahasiswanya).
2) Insentive Power merupakan pematuhan
yang dicapai berdasarkan kemampuan untuk membagikan imbalan yang dipandang oleh
B sebagai sesuatu yang berharga. Dalam konteks organisasi, insentive dapat
berupa gaji, kenaikan pangkat, rekan yang ramah, informasi yang penting, daerah
kerja yang disukai dan penilaian hasil kerja. Kekuasaan yang demikian kemampuan
memberi kepada orang lain apa yang mereka inginkan, dan karenanya meminta
mereka untuk melakukan hal-hal untuk orang tersebut dalam pertukaran. Dalam
kehidupan sehari-hari dapat kita ambil contoh seorang manager sebuah kantor
majalah memberikan suatu informasi yang up to date, original dan belum
diketahui siapapun kepada seorang wartawan di kantor majalah tersebut. Maka
informasi tersebut dianggap sangat penting dan berharga bagi produktivitas
wartawan itu dan mungkin dapat mempromosikan kenaikan jabatannya. Hal tersebut
menerangkan adanya insentive power dari si A (manager) kepada si B (wartawan).
Si wartawan lebih mudah dipengaruhi managernya dan melakukan apa saja yang
mungkin managernya inginkan.
3)
Legitimate Power merupakan suatu
kekuasaan sah/resmi yang diterima oleh seseorang sebagai hasil dari pelimpahan
wewenang dalam suatu organisasi. Kekuasaan yang sah adalah sesuatu yang
diinvestasikan dalam sebuah peran. Legitimasi mungkin berasal dari kekuatan
yang lebih tinggi, sering dikaitkan dengan kekuatan pemaksa. Legitimate Power
mempunyai pengaruh yang cepat. Bentuk kekuasaan ini juga sering disebut sebagai
posisi otoritas karena dapat mencakup kekuasaan paksaan dan imbalan. Misalnya
dalam kasus seorang supervisor casier di suatu supermarket mempunyai kekuasaan
terhadap bawahannya (casier). Apakah supervisor harus mempertahankan
karyawannya jika kinerjanya baik ataukah ia harus memecatnya karena kinerjanya
buruk. Hal tersebut telah menjadi kekuasaannya. Ia mempunyai kekuasaan resmi
dari pimpinan supermarket tersebut.
4)
Expert Power merupakan suatu
kekuasaan yang berupa pengaruh yang didasarkan pada suatu keahlian atau
keterampilan lebih. Kekuatan Expert adalah bentuk yang sangat umum kekuasaan
dan merupakan dasar untuk proporsi yang sangat besar kolaborasi manusia,
termasuk sebagian besar perusahaan di mana prinsip spesialisasi memungkinkan
perusahaan-perusahaan besar dan kompleks yang harus dilakukan. Misalnya seorang
arsitek dan designer interior kepada seorang pengusaha yang ingin membangun
perhotelan di suatu tempat. Arsitek tersebut mempunyai kekuasaan berupa
pengaruh kepada si pengusaha dalam hal perencanaan pembangunan hotel tersebut
karena ia lebih ahli dalam bidang konstruksi bangunan dan design interior. Si
pengusaha itu pun akan terpengaruh oleh saran-sarannya karena ia ahli atau
lebih banyak tahu di bidang tersebut. Hal tersebut menunjukkan adanya expert
power dari si A (arsitek) kepada si B (pengusaha).
5) Referent Power merupakan suatu bentuk kekuasaan yang berupa pengaruh yang
didasarkan oleh rujukan atau pemilikan sumber daya atau ciri pribadi yang
diinginkan seseorang. Kekuasaan ini didasarkan oleh kekaguman, mirip dengan
kharisma. Jika seseorang mengidolakan seseorang karena kagum, maka seseorang
yang menggagumi tersebut juga ikut terpengaruh oleh kekuasaan idolanya. Ini
adalah kekuatan karisma dan ketenaran dan dikerahkan oleh semua figur
masyarakat serta para pemimpin sosial yang lebih lokal. Mereka yang memiliki
kekuasaan rujukan juga dapat menggunakannya untuk pemaksaan. Misalnya sosok
Mario Teguh, seorang motivator terkemuka yang dikagumi banyak orang karena
kharismanya dan ciri pribadi yang menarik banyak perhatian para penggemarnya
bahkan peserta acara motivasi atau sekedar pemirsa televisi yang menyaksikan
acaranya pun dapat terpengaruh oleh apa yang ia bicarakan. Dan mungkin karena
ketenarannya Mario Teguh juga dapat mempengaruhi psoduser acara untuk
menjadikannya pembicara tetap di suatu acara dengan bayaran yang sesuai dengan
standar yang ia punya.
SUMBER