Pengertian Psikoterapi
Psikoterapi adalah
serangkaian metode berdasarkan ilmu-ilmu psikologi yang digunakan untuk mengatasi gangguan kejiwaan atau mental seseorang. Psikoterapi yang
paling berhasil ketika individu memasuki terapi sendiri dan memiliki keinginan
kuat untuk berubah. Tetapi jika anda tidak kuat dalam keinginan
mengubahnya maka, perubahan akan
lambat datang. Ubah berarti mengubah aspek-aspek kehidupan Anda yang tidak
bekerja untuk Anda lagi, atau berkontribusi masalah atau isu yang sedang
berlangsung.
Tujuan Psikoterapi
1. memperkuat motivasi klien untuk melakukan hal yang
benar
2.
mengurangi tekanan emosional
3.
mengembangkan potensi klien
4.
mengubah kebiasaan
5.
memodifikasi struktur kognisi
6.
memperoleh pengetahuan tentang diri
7.
mengembangkan kemampuan berkomunikasi & hubungan interpersonal
8.
meningkatkan kemampuan mengambil keputusan
9. mengubah kondisi fisik
10.
mengubah kesadaran diri.
11.
mengubah lingkungan sosial
Unsur-unsur Psikoterapi
1. Proses Interaksi 2 pihak, formal, profesional, legal, etis
2. Tujuan Perubahan
kondisi psikologis individu - pribadi yang positif / optimal (afektif,
kognitif, perilaku/kebiasaan)
3. Tindakan,
berdasar : - ilmu (teori2), teknik, skill yang formal - assessment (data
yang diperoleh melalui proses assessment – wawancara, observasi, tes, dsb)
Perbedaan Psikoterapi dengan Konseling
Menurut British Association of
counseling (dalam Mappiare, 2004), konseling merupakan suatu proses bekerja
dengan orang banyak, dalam suatu hubungan yang bersifat pengembangan diri,
dukungan terhadap krisis, psikoterapis, bimbingan atau pemecahan masalah.
Psikoterapi merupakan interaksi sistematis klien-terapis memanfaatkan
prinsip psikologis, untuk melakukan pengubahan pikiran, perasaan dan perilaku
klien, dengan tujuan membantu klien mengatasi perilaku abnormal, memecahkan
masalah dan atau berkembang sebagai individu.
Pendekatan
Terhadap Mental Line
Menurut J.P. Chaplin
ada beberapa pendekatan psikoterapi terhadap mental illness, yaitu :
a. Biological
Meliputi keadaan mental
organik, penyakit afektif, psikosis dan penyalahgunaan zat. Menurut Dr. John
Grey, Psikiater Amerika (1854) pendekatan ini lebih manusiawi. Pendapat yang
berkembang waktu itu adalah penyakit mental disebabkan karena kurangnya
insulin.
b. Psychological
Meliputi suatu peristiwa
pencetus dan efeknya terhadap perfungsian yang buruk,
sekuel pasca-traumatic, kesedihan yang tak terselesaikan, krisis
perkembangan, gangguan pikiran dan respon emosional penuh stres yang
ditimbulkan. Selain itu pendekatan ini juga meliputi pengaruh sosial,
ketidakmampuan individu berinteraksi dengan lingkungan dan hambatan pertumbuhan
sepanjang hidup individu.
c. Sosiological
Meliputi kesukaran pada
sistem dukungan sosial, makna sosial atau budaya dari gejala dan masalah
keluarga. Dalam pendekatan ini harus mempertimbangkan pengaruh proses-proses
sosialisasi yang berlatarbelakangkan kondisi sosio-budaya tertentu.
d. Philosopic
Kepercayaan terhadap
martabat dan harga diri seseorang dan kebebasan diri seseorang untuk menentukan
nilai dan keinginannya. Dalam pendekatan ini dasar falsafahnya tetap ada, yakni
menghagai sistem nilai yang dimiliki oleh klien, sehingga tidak ada istilah
keharusan atau pemaksaan.
Bentuk Utama
Terapi
a.
Terapi Supportive
Psikoterapi
suportif (atau supresif atau non
spesifik)
ü Tujuan psikoterapi suprotif:
1. Menguatkan daya tahan mental yang dimiliki klien.
2. Mengembangkan mekanisme daya tahan mental yang baru
dan yang lebih baik untuk mempertahankan fungsi
pengontrolan diri. ( Maramis, 2005)
3. Meningkatkan kemampuan adaptasi lingkungan (Anonym , 2001)
4. Mengevaluasi situasi kehidupan klien, serta kekuatan
dankelemahannya, untuk selanjutnya membantu klien
melakukan perubahanrealistic. apa saja yang
memungkinkan untuk dapat berfungsi lebih baik dari sebelumnya.(Tomb,2004)
ü Cara-cara psikoterapi suportif antara lain sebagai berikut:
1. Ventilasi atau (psiko-) kataris
2. Persuasi atau bujukan (persuasion)
3. Sugesti
4. Penjaminan kembali ( reassurance)
5. Bimbingan dan penyuluhan
6. Terapi kerja
7. Hipno-terapi dan narkoterapi
8. Psikoterapi kelompok
9. Terapi prilaku
b.
Terapi Reducative
ü Cara-cara psikoterapi reedukatif antara lain:
1.
Terapi hubungan
antar-manusia (relationship-therapy)
2. Terapi sikap (attitude therapy)
3. Terapi wawancara (interview therapy)
4. Analisa dan sinthesa yang distributif (terapi
psikobiologik Adolf meyer)
5. Konseling terapetik
6. Terapi case-work
7. Reconditioning
8. Terapi kelompok yang reedukatif
9. Terapisomatic
c.
Terapi Reconstruktive
Merupakan psikoterapi yang bertujuan untuk mencapai konflik-konflik yang letaknya dialam tak sadar, dengan usaha untuk mendapatkan
perubahan yangluas daripada struktur kepribadian dan pengeluasan daripada
pertumbuhan kepribadian dengan pengembangan potensi penyesuaian
diri yang baru.
ü Cara-cara psikoterapi rekonstruktif antara lain:
1.
Psikoanalisa
Freud
2. Psikoanalisa non-freud
3. Psikoterapi yang berorientasi kepada psikoanalisa
SUMBER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar