Dalam filsafat, keinginan adalah suatu ketegangan
menuju pertimbangan akhir yang dilakukan oleh seseorang demi mencapai kepuasan
sumber kepuasan. Keinginan ini cendrung dilakukan saat sadar, kadang-kadang
sadar atau ditekan. Ketika sadar, keinginan merupakan sikap mental yang
menyertai representasi dari tatanan yang diharapkan, yang berisi mental yang
sama. Sebagai bagian keinginan appetitive dibedakan dari kebutuhan fisiologis
atau psikologis yang menyertai sebagai komponen afektif dari fisiologis atau psikologis.
Kebutuhan adalah salah satu aspek psikologis
yang menggerakkan mahluk hidup dalam aktivitas-aktivitasnya dan menjadi dasar
(alasan) berusaha. Pada dasarnya, manusia bekerja mempunyai tujuan tertentu,
yaitu memenuhi kebutuhan. Kebutuhan tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari.
selama hidup manusia membutuhkan bermacam-macam kebutuhan, seperti makanan,
pakaian, perumahan, pendidikan, dan kesehatan. Kebutuhan dipengaruhi oleh
kebudayaan, lingkungan, waktu, dan agama. Semakin tinggi tingkat kebudayaan
suatu masyarakat, semakin tinggi / banyak pula macam kebutuhan yang harus
dipenuhi.
Terkadang kita tidak bisa mengenali, yang mana
kebutuhan dan yang mana keinginan. Kalau yang namanya keinginan itu, sangat
identik dengan yang namanya berasal dari hawa nafsu. Dan sedangkan kalau
kebutuhan, memang benar kalau kita sedang memerlukannya bukan hanya sekedar
dorongan untuk memilikinya semata. Sering terjadi, akibat hanya sekedar
keinginan saja banyak orang yang rela melakukan apapun untuk mendapatkannya,
kita ambil contoh dari yang namanya berbelanja. Orang yang berbelanja hanya
sekedar untuk pamer padahal dia tidak membutuhkan barang tersebut maka tidak
sedikit orang yang sampai rela berhutang dengan orang lain, karena dia terbujuk
oleh hawa nafsunya untuk memiliki benda tersebut. Dan sedangkan kebutuhan,
orang yang berbelanja berdasarkan kebutuhan biasanya orang tersebut telah
menyusun rapih sebuah perencanaan dengan baik. Sehingga orang itu tidak
menghambur-hamburkan uangnya.
Jadi, kita sebagai manusia yang punya logika janganlah
telalu menggebu-gebu dalam hal keinginan, lebih baik kita melihat mana yang
kita butuh kan dan mana yang kita tidak butuhkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar