a) Konsep Pandangan Frank Tentang
Kepribadian
Menurut
Frakl, pribadi sehat adalah pribadi yang mampu menentukan makna hidup. Frankl
menentang teori tntang kondisi manusia yang ditentukan dari isntink biologis
dan konflik masa lalu melainkan tergantung dari kebebasan individu dalam
menentukan pilihan. Pandangan
Frankl tentang kesehatan psikologis menekankan Frankl berpendapat bahwa manusia
harus dapat menemukan makna hidupnya sendiri dan kemudian setelah menemukan
mencoba untuk memenuhinya. Bagi Frankl setiap kehidupan mempunyai makna, dan
kehidupan itu adalah suatu tugas yang harus dijalani. Mencari makna dalam hidup
inilah prinsip utama teori Frankl yang dinamakan Logoterapi. Logoterapi
memiliki tiga konsep dasar, yakni kebebasan berkeinginan, keinginan akan makna,
dan makna hidup.
b) Unsur-unsur Terapi
1.
Munculnya Gangguan
Frankl (2004) menandai
adanya dua tahapan pada sindroma ketidakbermaknaan tersebut. :
Tahap awal dari sindroma ketidakbermaknaan adalah frustasi
eksistensial (exsistential frustration) atau disebut juga dengan
kehampaan eksistensial (exsistetial vacuum) yaitu fenomena umum yang
berkaitan degan keterhambatan atau kegagalan individu dalam memenuhi keinginan
akan makna (Koesworo,1992).
Tahapan kedua adalah neurosis noogenik (noogenic neuroses),
yaitu suatu manifestasi khusus dari frustasi eksistensial yang ditandai dengan
simptomatologi neurotik klinis tertentu yang tampak (Koesworo,1992). Frankl
menggunakan istilah neurosis noogenik untuk membedakan degan keadaan neurosis
somatogenik, yaitu neurosis yang berakar pada kondisi fisiologis tertentu dan
neurosis psikogenik yaitu neurosis yang bersumber pada konflik-konflik
psikologis.
2.
Tujuan Terapi
Menurut Frankl,
terdapat dua tujuan yang berorientasi pada diri adalah kesenangan dan
aktualisasi diri.
1.
Frankl menyatakan semakin banyak kita dengan sengaja berjuang untuk
kesenangan maka mungkin semakin kurang kita mendapatkannya.
2.
Satu-satunya cara untuk
mengaktualisasikian-diri ialah melalui pemenuhan arti di luar diri.
3.
Peran Terapis
Peranan dan Kegiatan
Terapis, Menurut Semiun (2006) terdapat beberapa peranan dan kegiatan terapis
dapat dikemukakan secara singkat di bawah ini:
*Menjaga hubungan yang
akrab dan pemisahan ilmiah.
*Mengendalikan filsafat
pribadi. Maksudnya adalah terapis tidak boleh memindahkan filsafat pribadi pada
klien.
*Terapis bukan guru
atau pengkhotbah.
*Memberi makna lagi
pada hidup. Salah satu tujuan logotherapy adalah menemukan tujuan dan maksud
keberadaannya. Kepada klien bahwa setiap kehidupan memiliki potensi-potensi
yang unik dan tugas utamanya adalah menemukan potensi-potensi itu.
*Memberi makna lagi
pada penderitaan. Di sini, terapis harus menekan bahwa hidup manusia dapat
dipenuhi tidak hanya dengan menciptakan sesuatu atau memperoleh sesuatu, tetapi
juga dengan menderita. Manusia akan mengalami kebosanan dan apati jika ia tidak
mengalami kesulitan atau penderitaan.
*Menekankan makna
kerja. Tugas terapis adalah memperlihatkan makan pada pekerjaan itu sehingga
nilai-nilai yang dimiliki oleh orang-orang yang bekerja berubah. Tanggunga
jawab terhadap hidup dipikul oleh setiap orang dengan menjawab kepada
situasi-situasi yang ada.
*Menekankan makna
cinta. Tugas terapis adalah menuntut klien untuk mencintai dalam tingkat
spiritual atau tidak mengacaukan cinta seksual dengan cinta spiritual yang
menghidupi pengalaman orang lain dalam semua keunikan dan keistimewaannya.
c) Teknik-teknik Terapi Logoterapi
*Intensi Paradoksikal.
Teknik intensi paradoksikal merupakan teknik yang dikembangkan Frankl berdasarkan
kasus kecemasan antispatori.
*Derefleksi.
Derefleksi merupakan teknik yang mencoba untuk mengalihkan perhatian berlebihan
ini pada suatu hal di luar individu yang lebih positif.
*Bimbingan Rohani.
Bimbingan rohani adalah metode yang khusus digunakan terhadap pada penanganan
kasus dimana individu berada pada penderitaan yang tidak dapat terhindarkan
atau dalam suatu keadaan yang tidak dapat dirubahnya dan tidak mampu lagi
berbuat selain menghadapinya.
SUMBER