Senin, 14 April 2014

III. Logoterapi (Victor Frank)




a)    Konsep Pandangan Frank Tentang Kepribadian
Menurut Frakl, pribadi sehat adalah pribadi yang mampu menentukan makna hidup. Frankl menentang teori tntang kondisi manusia yang ditentukan dari isntink biologis dan konflik masa lalu melainkan tergantung dari kebebasan individu dalam menentukan pilihan. Pandangan Frankl tentang kesehatan psikologis menekankan Frankl berpendapat bahwa manusia harus dapat menemukan makna hidupnya sendiri dan kemudian setelah menemukan mencoba untuk memenuhinya. Bagi Frankl setiap kehidupan mempunyai makna, dan kehidupan itu adalah suatu tugas yang harus dijalani. Mencari makna dalam hidup inilah prinsip utama teori Frankl yang dinamakan Logoterapi. Logoterapi memiliki tiga konsep dasar, yakni kebebasan berkeinginan, keinginan akan makna, dan makna hidup.

b)   Unsur-unsur Terapi
1.     Munculnya Gangguan
Frankl (2004) menandai adanya dua tahapan pada sindroma ketidakbermaknaan tersebut. :
Tahap awal dari sindroma ketidakbermaknaan adalah frustasi eksistensial (exsistential frustration) atau disebut juga dengan kehampaan eksistensial (exsistetial vacuum) yaitu fenomena umum yang berkaitan degan keterhambatan atau kegagalan individu dalam memenuhi keinginan akan makna (Koesworo,1992). 
Tahapan kedua adalah neurosis noogenik (noogenic neuroses), yaitu suatu manifestasi khusus dari frustasi eksistensial yang ditandai dengan simptomatologi neurotik klinis tertentu yang tampak (Koesworo,1992). Frankl menggunakan istilah neurosis noogenik untuk membedakan degan keadaan neurosis somatogenik, yaitu neurosis yang berakar pada kondisi fisiologis tertentu dan neurosis psikogenik yaitu neurosis yang bersumber pada konflik-konflik psikologis.

2.    Tujuan Terapi
Menurut Frankl, terdapat dua tujuan yang berorientasi pada diri adalah kesenangan dan aktualisasi diri.
1.     Frankl menyatakan semakin banyak kita dengan sengaja berjuang untuk kesenangan maka mungkin semakin kurang kita mendapatkannya.
2.     Satu-satunya cara untuk mengaktualisasikian-diri ialah melalui pemenuhan arti di luar diri.
3.    Peran Terapis
Peranan dan Kegiatan Terapis, Menurut Semiun (2006) terdapat beberapa peranan dan kegiatan terapis dapat dikemukakan secara singkat di bawah ini:
*Menjaga hubungan yang akrab dan pemisahan ilmiah.
*Mengendalikan filsafat pribadi. Maksudnya adalah terapis tidak boleh memindahkan filsafat pribadi pada klien.
*Terapis bukan guru atau pengkhotbah.
*Memberi makna lagi pada hidup. Salah satu tujuan logotherapy adalah menemukan tujuan dan maksud keberadaannya. Kepada klien bahwa setiap kehidupan memiliki potensi-potensi yang unik dan tugas utamanya adalah menemukan potensi-potensi itu.
*Memberi makna lagi pada penderitaan. Di sini, terapis harus menekan bahwa hidup manusia dapat dipenuhi tidak hanya dengan menciptakan sesuatu atau memperoleh sesuatu, tetapi juga dengan menderita. Manusia akan mengalami kebosanan dan apati jika ia tidak mengalami kesulitan atau penderitaan. 
*Menekankan makna kerja. Tugas terapis adalah memperlihatkan makan pada pekerjaan itu sehingga nilai-nilai yang dimiliki oleh orang-orang yang bekerja berubah. Tanggunga jawab terhadap hidup dipikul oleh setiap orang dengan menjawab kepada situasi-situasi yang ada.
*Menekankan makna cinta. Tugas terapis adalah menuntut klien untuk mencintai dalam tingkat spiritual atau tidak mengacaukan cinta seksual dengan cinta spiritual yang menghidupi pengalaman orang lain dalam semua keunikan dan keistimewaannya.

c)    Teknik-teknik Terapi Logoterapi
*Intensi Paradoksikal. Teknik intensi paradoksikal merupakan teknik yang dikembangkan Frankl berdasarkan kasus kecemasan antispatori.
*Derefleksi. Derefleksi merupakan teknik yang mencoba untuk mengalihkan perhatian berlebihan ini pada suatu hal di luar individu yang lebih positif. 
*Bimbingan Rohani. Bimbingan rohani adalah metode yang khusus digunakan terhadap pada penanganan kasus dimana individu berada pada penderitaan yang tidak dapat terhindarkan atau dalam suatu keadaan yang tidak dapat dirubahnya dan tidak mampu lagi berbuat selain menghadapinya. 

SUMBER

Tidak ada komentar:

Posting Komentar