1. Pengertian Penyesuaian Diri
Penyesuaian diri dikenal dengan istilah adjustment
atau personal adjustment. Schneiders berpendapat bahwa penyesuaian diri dapat
ditinjau dari tiga sudut pandang, yaitu: penyesuaian diri sebagai adaptasi
(adaptation), penyesuaian diri sebagai bentuk konformitas (conformity), dan
penyesuaian diri sebagai usaha penguasaan (mastery).
2. Konsep Penyesuaian Diri
Makna akhir dari hasil pendidikan seseorang individu
terletak pada sejauh mana hal yang telah dipelajari dapat membantunya dalam
penyesuaian diri dengan kebutuhan-kebutuhan hidupnya dan pada tuntutan
masyarakat. Seseorang tidak dilahirkan dalam keadaan telah mampu menyesuaikan
diri atau tidak mampu menyesuaikan diri, kondisi fisik, mental, dan emosional
dipengaruhi dan diarahkan oleh faktor-faktor lingkungan dimana kemungkinan akan
berkembang proses penyesuaian yang baik atau yang salah. Penyesuaian yang
sempurna dapat terjadi jika manusia / individu selalu dalam keadaan seimbang
antara dirinya dengan lingkungannya, tidak ada lagi kebutuhan yang tidak
terpenuhi, dan semua fungsi-fungsi organisme / individu berjalan normal. Namun,
penyesuaian diri lebih bersifat suatu proses sepanjang hayat, dan manusia terus
menerus menemukan dan mengatasi tekanan dan tantangan hidup guna mencapai
pribadi sehat.
Kepribadian yang sehat ialah memiliki kemampuan
untuk mengadakan penyesuaian diri secara harmonis, baik terhadap diri sendiri
maupun terhadap lingkungannya.
3. Pertumbuhan personal
Manusia merupakan makhluk individu. Manusia itu disebut
individu apabila pola tingkah lakunya bersifat spesifik dirinya dan bukan lagi
mengikuti pola tingkah laku umum. Ini berarti bahwa individu adalah seorang
manusia yang tidak hanya memiliki peranan-peranan yang khas didalam lingkungan
sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku
spesifik dirinya. Kepribadian suatu individu tidak langsung terbentuk, akan
tetapi melalui pertumbuhan sedikit demi sedikit dan melalui proses yang
panjang.
a.
Penekanan pertumbuhan
penyesuaian diri
Adalah perubahan
secara fisiologis sebagai hasil dariproses pematangan fungsi-fungsi fisik yang
berlangsung secara normal pada anak yang sehat pada waktu yang
normal. Secara umum konsep perkembangan dikemukakan oleh Werner
(1957) bahwa perkembangan berjalan dengan prinsip orthogenetis,
perkembangan berlangsung dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai
keadaan di mana diferensiasi, artikulasi, dan integrasi meningkat secara
bertahap.
b.
Variasi dalam pertumbuhan
Tidak
selamanya individu berhasil dalam melakukan penyesuaian diri, karena
kadang-kadang ada rintangan-rintangan tertentu yang menyebabkan tidak berhasil
melakukan penyesuaian diri.
c.
Kondisi-kondisi untuk
bertumbuh
Aspek
perkembanganya secara intrinsik berkaitan erat dengan susunan atau konstitusi
tubuh. Shekdon mengemukakan bahwa terdapat kolerasi yang tinggi antara
tipe-tipe bentuk tubuh dan tipe-tipe tempramen.
d.
Fenomenologi pertumbuhan
Fenomenologi
pertumbuhan Fenomenologi memandang manusia hidup dalam “dunia kehidupan” yang
dipersepsi dan diinterpretasi secara subyektif. Setiap, orang mengalami dunia
dengan caranya sendiri. “Alam pengalaman setia orang berbeda dari alam
pengalaman orang lain.
Kesimpulan
Jadi, Penyesuaian diri merupakan kondisi yang dimana
kita berusaha untuk menyamankan diri dan bersosialisasi dengan lingkungan
sekitar kita. Melakukan penyesuaian diri butuh yang namanya suatu proses,
karena yang namanya suatu kenyamanan adalah hal yang tidak mudah butuh waktu
yang relative lama, apalagi seseorang yang memiliki tipikal sifat individual
yang kuat, maka proses penyesuaian dirinya akan memakan waktu yang lumayan
lama. Penyesuaian diri di lihat dari
tiga sudut pandang yaitu, penyesuaian diri sebagai adaptasi
(adaptation), penyesuaian diri sebagai bentuk konformitas (conformity), dan
penyesuaian diri sebagai usaha penguasaan (mastery).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar