1. Terapi Psikoanalisa (Sigmund Freud)
Teknik-teknik Terapi
·
Free Association
Sebuah teknik sederhana terapi psikodinamik adalah asosiasi bebas di mana
pembicaraan pasien dari apa pun yang datang ke dalam pikiran mereka. Teknik ini
melibatkan seorang terapis membaca daftar kata ( misalnya ibu , anak dll ) dan
pasien segera merespon dengan kata pertama yang datang ke pikiran. Diharapkan
bahwa fragmen kenangan direpresi akan muncul dalam proses asosiasi bebas. Freud melaporkan bahwa pasien
bergaul bebasnya kadang-kadang mengalami seperti memori emosional yang intens
dan jelas bahwa mereka hampir mengenang pengalaman. Ini seperti sebuah “kilas
balik” dari perang atau pengalaman perkosaan. Memori stres seperti, begitu
nyata rasanya seperti itu terjadi lagi, disebut abreaksi. Jika seperti memori
mengganggu terjadi pada terapi atau dengan seorang teman yang mendukung dan
salah satu merasa lebih baik - lega atau dibersihkan - kemudian, itu akan
disebut katarsis.
·
Analisis Tranference
Fenomena Transference merupakan perasaan (positif dan negatif) yang dikembangkan
pasien untuk dokter kapasitas untukinsight. Psikoterapi singkat dan
suportif digunakan untuk semua kelainan psikiatri ringan.
·
Analisis Resisten
Freud memandang resistensi sebagai suatu dinamika yang tidak disadari yang
mendorong seseorang untuk mempertahankan terhadap kecemasan. Interpretasi
konselor terhadap resistensi ditujukan kepada bantuan klien untuk menyadari
alasan timbulnya resistensi.
·
Analisis Mimpi
Suatu prosedur yang penting untuk menyingkap bahan-bahan yang tidak
disadari dan memberikan kepada klien atas beberapa area masalah yang tak
terselesaikan
2. Terapi Humanistik Eksistensial (Abraham
Maslow, Carl Rogers)
Teknik-teknik terapi Humanistik
Eksistensial
Teknik-teknik yang digunakan
dalam konseling eksistensial-humanistik, yaitu:
1.
Penerimaan
2.
Rasa hormat
3.
Memahami
4.
Menentramkan
5.
Memberi dorongan
6.
Pertanyaan terbatas
7.
Memantulkan pernyataan dan
perasaan klien
8.
Menunjukan sikap yang
mencerminkan ikut mersakan apa yang dirasakan klien
9.
Bersikap mengijinkan untuk apa
saja yang bermakna.
3. Terapi Centered Therapy (Rogers)
Teknik-teknik Terapi
Rogers menjadi pelopor riset ilmiah dalam konseling dan psikoterapi.
Pendekatan yang dipakainya antara lain content analysis, rating scale, dan
Q-techniques. Analisis isi (content analysis) adalah prosedur menganalisis
verbalisasi klien (merekam, mengklasifikasi, menghitung pernyataan klien) untuk menguji berbagai hipotesis
atau proposisi tentang hakekat
kepribadian,atau meneliti perubahan konsep diri yang terjadi dalam terapi. Skala rating (rating scale) dipakai untuk meneliti kualitas hubungan
terapi. Rating dilakukan oleh klien secara bebas menurut apayang dirasakannya. Q-tecniques adalah model asesmen untuk meneliti
pandangan orang tentangdirinya sendiri. Q-sort atau Q-tecniques adalah self rating, sehingga mungkin sekali timbul defensiveness usaha tampil yang dapat diterima,
yang baik, dimata dirinya sendiri dan orang lain.
4. Logo Terapi (Victor Frank)
Teknik-teknik Terapi Logoterapi
*Intensi
Paradoksikal. Teknik intensi paradoksikal merupakan teknik yang dikembangkan
Frankl berdasarkan kasus kecemasan antispatori.
*Derefleksi.
Derefleksi merupakan teknik yang mencoba untuk mengalihkan perhatian berlebihan
ini pada suatu hal di luar individu yang lebih positif.
*Bimbingan Rohani.
Bimbingan rohani adalah metode yang khusus digunakan terhadap pada penanganan
kasus dimana individu berada pada penderitaan yang tidak dapat terhindarkan
atau dalam suatu keadaan yang tidak dapat dirubahnya dan tidak mampu lagi
berbuat selain menghadapinya.
5. Analisis Transaksional (BEING)
Teknik Terapi Analisis Transaksional
1.
Analisis struktural, para klien akan belajar bagaimana
mengenali ketiga perwakilan ego-nya, ini dapat membantu klien untuk mengubah
pola-pola yang dirasakan dapat menghambat dan membantu klien untuk menemukan
perwakilan ego yang dianggap sebagai landasan tingkah lakunya, sehingga dapat
melihat pilihan-pilihan.
2.
Metode-metode didaktik, AT menekankan pada domain kognitif,
prosedur belajar-mengajar menjadi prosedur dasar dalam terapi ini.
3.
Analisis transaksional, adalah penjabaran dari yang
dilakukan orang-orang terhadap satu sama lain, sesuatu yang terjadi diantara
orang-orang melibatkan suatu transaksi diantara perwakilan ego mereka, dimana
saat pesan disampaikan diharapkan ada respon. Ada tiga tipe transaksi yaitu;
komplementer, menyilang, dan terselubung.
6. Rational Emotive Therapy (ELLIS)
Teknik Terapi Rational Emotive Therapy
1.
Teknik-Teknik Emotif (Afektif)
a.
Assertive adaptive
b.
Bermain peran
c.
Imitasi
2.
Teknik-teknik Behavioristik
a.
Reinforcement
b.
Social modeling
3.
Teknik-teknik Kognitif
a.
Home work assigments
b.
Latihan assertive
7. Terapi Perilaku (Gerald Corey)
Teknik Terapi
1.
Desensitisasi sistematik dipandang sebagai proses
deconditioning atau counterconditioning.
2.
Flooding adalah prosedur terapi perilaku di mana orang yang
ketakutan memaparkan dirinya sendiri dengan apa yang membuatnya takut, secara
nyata atau khayal, untuk periode waktu yang cukup panjang tanpa kesempatan
meloloskan diri.
3.
Penguatan sistematis (systematic reinforcement) didasarkan
atas prinsip operan, yang disertai pemadaman respons yang tidak diharapkan.
4.
Pemodelan (modeling) yaitu mencontohkan dengan menggunakan
belajar observasionnal. Cara ini sangat efektif untuk mengatasi ketakutan dan
kecemasan, karena memberikan kesempatan kepada klien untuk mengamati orang lain
mengalami situasi penimbul kecemasan tanpa menjadi terluka.
5.
Regulasi diri melibatkan pemantauan dan pengamatan perilaku
diri sendiri, pengendalian atas kondisi stimulus, dan mengembangkan respons
bertentangan untuk mengubah perilaku maladaptif.
8. Terapi Kelompok
9. Terapi Keluarga
Teknik Terapis
1. Network therapy
Secara logika, terapi keluarga adalah perluasan dari simultan dengan semua yang tersedia dari system kekeluargaan, teman, dan tetangga
serta siapa saja yang berkepentingan untuk memupuk rasa kekeluargaan (
Speck and Attneave, 1971).
2. Multiple-impact therapy
Multiple-impact therapy biasanya dapat membantu remaja pada saat mengalami krisis situasi (
MacGregor et al.,1964 ). Tujuan dari terapi adalah untuk reorganisasi
sistem keluarga sehingga dapat terhindar dari malfungsi. Diharapkan sistem
keluarga menjadi lebih terbuka dan adaptif, untuk itu terus dilakukan followup.
3. Multiple- family and multiple- couple group
therapy
Masa kegiatan kelompok keluarga selanjutnya menimbulkan suatu keadaan yang biasa untuk membantu masalah emosional.
10.
Terapi Bermain
Teknik Terapis
1. Nilai Terapiutik dari Permainan
Saat anak
mengeluarkan perasaannya melalui permaianan, maka mereka membawa perasaan
tersebut ke dalam tingkat kesadaran, sehingga akhirnya mereka akan terbuka,
menerima dan belajar mengendalikan atau menolaknya.
2. Kepada Siapa Terapi Bermain Diberikan
Terapi bermain
dapat dipakai baik sebagai asesmen maupun sebagai terapi. Sebagai sebuah
terapi, terapi bermain dapat diberikan kepada anak yang :
·
Mempunyai pengalaman diperlakukan dengan kejam dan
diabaikan.
·
Gangguan emosi dan skizofren.
·
Takut dan cemas.
·
Mengalami masalah penyesuaian social.
·
Kesulitan bicara.
·
Mengalami gangguan visual spatial.
·
Anak penyandang autism.
3. Prosedur dalam Terapi Bermain.
Fase Persiapan :
Sebelum memasuki
fase terapi bermain anak harus disiapkan sehingga mereka tahu apa yang akan
dihadapi dan akan dilakukannya. Guru bercerita bahwa nanti ada banyak permainan
dan kamu pasti akan senang serta menjelaskan bahwa proses ini akan membantu
anak menemukan hal yang lebih baik.
4. Hal Penting Sesudah Terapi Bermain.
Jika Terapi
bermain selesai, sebaiknya anak tersebut dibiarkan dulu, jangan ditanya tentang
apa yang terjadi dan bagaimana perasaannya selama bermain. Akan tetapi hal
tersebut diperbolehkan jika anak yang lebih dulu memulai pembicaraan tentang
yang terjadi. Nah, baru anak tersebut setelah sampai di rumah disuruh
menggambar atau melukis.