Senin, 30 Juni 2014

B. Terapi Keluarga



Terapi keluarga atau disebut juga sebagai terapi keluarga dan pasangan dan terapi sistem keluarga adalah cabang dari psikoterapi yang bekerja dengan keluarga dan pasangan dalam hubungan intim untuk memelihara perubahan dan perkembangan. Ini cenderung untuk melihat perubahan dalam hal sistem interaksi antar anggota keluarga. Ini menekankan hubungan keluarga sebagai faktor penting dalam kesehatan psikologis.

1. Konsep dasar pandangan terapi keluarga tentang kepribadian
Terapi keluarga adalah model terapi yang bertujuan mengubah pola interaksi keluarga sehingga bisa membenahi masalah-masalah dalam keluarga (Gurman, Kniskern & Pinsof, 1986). Terapi keluarga muncul dari observasi bahwa masalah-masalah yang ada pada terapi individual mempunyai konsekwensi dan konteks social. 
Konsep mengenai terapi dan patologi keluarga, yaitu :
·         The double bind (ikatan ganda)
Dalam terapi keluarga, munculnya gangguan terjadi saat salah satu anggota membaik tetapi anggota keluarga lain menghalang-halangi agar keadaan tetap stabil.
·         family homeostasis (kestabikan keluarga)
Bagaimana keluarga menjaga kestabilannya ketika terancam.

2. Unsur-unsur terapi munculnya gangguan, tujuan terapi, peran terapis
Terapis keluarga biasa dibutuhkan ketika :
1.      Krisis keluarga yang mempengaruhi seluruh anggota keluarga
2.      ketidak harmonisan seksual atau perkawinan
3.      konflik keluarga dalam hal norma atau keturunan
Tujuan  adalah menemukan bahwa masalah yang ada berhubungan dengan keluarganya, kemudian dengan jalan apa dan bagaimana anggota keluarga tersebut ikut berpartisipasi.
Peran terapis berusaha menemukan problem utama dari masalah klien dalam konteks keluarga, bukan sebagai masalah individual. Tujuannya adalah untuk mengurangi sikap menyalahkan yang mengarah pada satu orang. 

 3. Teknik-teknik terapis
1.      Network therapy
Secara  logika,  terapi  keluarga  adalah  perluasan  dari  simultan  dengan semua  yang  tersedia  dari  system kekeluargaan,  teman,  dan  tetangga serta  siapa  saja  yang  berkepentingan  untuk  memupuk  rasa kekeluargaan   ( Speck and Attneave, 1971).
2.  Multiple-impact therapy
Multiple-impact  therapy  biasanya  dapat  membantu  remaja pada  saat  mengalami  krisis  situasi  ( MacGregor et al.,1964 ).  Tujuan dari terapi adalah untuk reorganisasi sistem keluarga sehingga dapat terhindar dari malfungsi. Diharapkan sistem keluarga menjadi lebih terbuka dan adaptif, untuk itu terus dilakukan followup.
3.  Multiple- family and multiple- couple group therapy
Masa  kegiatan  kelompok  keluarga  selanjutnya  menimbulkan  suatu  keadaan yang  biasa  untuk  membantu masalah  emosional.

SUMBER

Tidak ada komentar:

Posting Komentar